Kalau dulu internet dianggap kebutuhan sekunder, sekarang sudah jadi bagian utama dalam kehidupan sehari-hari. Dari belajar, bekerja, berbisnis, sampai hiburan, semua butuh internet. Sayangnya, tidak semua orang di Indonesia punya kesempatan yang sama untuk menikmatinya. Akses internet masih jadi isu pemerataan sosial yang serius. Di sinilah forum publik punya peran

Kalau kita bicara soal identitas bangsa, biasanya pikiran langsung tertuju pada orang-orang yang tinggal di dalam negeri. Padahal, ada jutaan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal, bekerja, dan belajar di luar negeri. Mereka inilah yang disebut diaspora Indonesia. Kehadiran diaspora bukan cuma soal mencari nafkah di negeri orang. Lebih dari

Pemilu di Indonesia selalu disebut sebagai pesta demokrasi. Tapi, agar pesta ini benar-benar meriah dan bermakna, kejujuran dan transparansi adalah kunci. Sayangnya, dalam praktiknya, masih sering muncul isu kecurangan, manipulasi suara, hingga politik uang. Inilah kenapa pengawasan pemilu tidak bisa dianggap sepele. Di era digital seperti sekarang, forum publik punya

Setiap kali membahas kondisi politik dan tata kelola di Indonesia, isu korupsi hampir tidak pernah absen. Mulai dari percakapan di warung kopi, komentar di media sosial, hingga diskusi serius di forum publik, topik ini selalu jadi magnet perhatian. Bukan tanpa alasan—korupsi menyentuh hampir semua aspek kehidupan masyarakat: pembangunan, pendidikan,

Zaman sekarang, forum publik tidak lagi terbatas pada balai kota, ruang rapat, atau diskusi tatap muka. Dengan berkembangnya teknologi forum publik, ruang demokrasi bisa hadir di genggaman smartphone. Dari grup WhatsApp RT, ruang diskusi di media sosial, hingga aplikasi e-participation yang disediakan pemerintah, inovasi teknologi telah memperluas cara masyarakat berpartisipasi

Ketika mendengar kata “diplomasi,” mungkin pikiran kita langsung tertuju pada ruang perundingan antarnegara, diplomat berdasi, atau meja konferensi internasional. Tapi di era digital dan keterhubungan global saat ini, diplomasi tidak lagi hanya milik pemerintah. Muncul istilah baru, yaitu diplomasi warga atau citizen diplomacy, yang menekankan bagaimana masyarakat biasa bisa ikut

Di zaman serba digital, kemampuan menggunakan teknologi bukan lagi sekadar keahlian tambahan, melainkan kebutuhan dasar. Sama seperti hak atas pendidikan dan kesehatan, literasi digital kini semakin dipandang sebagai bagian dari hak publik yang harus dijamin oleh negara dan masyarakat. Mulai dari berinteraksi di media sosial, mengakses layanan publik online, hingga

Isu inklusi disabilitas semakin sering dibicarakan dalam forum publik, baik offline maupun online. Dari seminar kampus, rapat pemerintah daerah, hingga diskusi di media sosial, topik ini menjadi sorotan penting karena menyangkut hak asasi manusia dan keadilan sosial. Di Indonesia, ada lebih dari 20 juta penyandang disabilitas yang masih menghadapi berbagai

Isu transparansi anggaran bukan sekadar urusan teknis akuntansi negara, tapi soal bagaimana uang rakyat digunakan untuk kepentingan publik. Anggaran negara adalah jantung pembangunan—ia menentukan ke mana pajak dialokasikan, siapa yang mendapat manfaat, dan bagaimana prioritas pembangunan dijalankan. Nah, forum publik hadir sebagai ruang penting bagi masyarakat untuk ikut mengawasi,

Di era digital, kreativitas dan inovasi tidak lagi hanya lahir dari ruang rapat perusahaan besar atau laboratorium riset. Sekarang, ide-ide segar bisa muncul dari forum publik online, tempat ribuan orang dengan latar belakang berbeda berbagi pandangan, gagasan, dan solusi. Fenomena ini dikenal dengan istilah crowdsourcing ide, yaitu mengumpulkan ide dari