Cara Forum Publik Membantu Meningkatkan Kesadaran akan Krisis Iklim

Isu perubahan iklim bukan cuma urusan pemerintah atau aktivis lingkungan, tapi tanggung jawab kita bersama sebagai penghuni planet ini. Namun, di tengah maraknya informasi yang simpang siur, kesadaran masyarakat terhadap krisis iklim masih cukup rendah di banyak tempat. Nah, di sinilah peran forum publik jadi sangat penting. Bukan hanya sebagai ruang diskusi, tapi juga sebagai wadah edukasi, kolaborasi, dan aksi nyata untuk menyelamatkan bumi.

Di era digital saat ini, forum publik berkembang jauh lebih luas. Bukan hanya rapat warga di balai desa, tapi juga komunitas online, diskusi terbuka, live session media sosial, hingga platform crowdsourcing yang membahas isu-isu lingkungan secara inklusif.

Mengapa Kesadaran Iklim Masih Jadi Tantangan?

Sebelum kita bahas lebih jauh soal forum publik, penting untuk paham dulu kenapa edukasi tentang krisis iklim belum merata.

  1. Kurangnya akses informasi yang mudah dipahami.
    Banyak materi tentang perubahan iklim ditulis dengan bahasa teknis dan akademik. Alhasil, masyarakat awam sulit mencerna atau merasa isu ini terlalu jauh dari kehidupan mereka.
  2. Minimnya pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
    Ketika warga tidak dilibatkan dalam kebijakan lingkungan, mereka cenderung tidak merasa memiliki tanggung jawab atas perubahan yang terjadi.
  3. Tingginya arus hoaks dan misinformation.
    Isu lingkungan kerap jadi sasaran hoaks. Contohnya, ada yang menyebut bahwa pemanasan global itu mitos, atau bahwa perubahan iklim hanya siklus alam biasa.

Nah, tantangan-tantangan inilah yang coba dijawab lewat peran aktif forum publik.

Peran Penting Forum Publik dalam Edukasi Krisis Iklim

1. Menyederhanakan Informasi Kompleks

Forum publik punya kekuatan untuk menerjemahkan isu-isu teknis jadi bahasa yang lebih membumi. Lewat diskusi terbuka, konten visual, atau story-sharing, forum bisa menjembatani pemahaman masyarakat umum terhadap data ilmiah.

Misalnya, daripada menyebut “kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celsius”, forum bisa mengangkat dampaknya ke kehidupan nyata: “Musim kemarau lebih panjang, tanaman gagal panen, dan risiko kebakaran hutan meningkat.”

2. Membangun Sense of Urgency Secara Kolektif

Forum publik memungkinkan orang dari berbagai latar belakang untuk berbagi pengalaman langsung terkait dampak krisis iklim. Warga pesisir yang rumahnya sering kebanjiran, petani yang panennya gagal karena cuaca ekstrem, hingga generasi muda yang khawatir masa depannya terganggu—semua bisa bersuara di forum ini.

Cerita-cerita semacam itu punya kekuatan besar untuk membangkitkan kesadaran emosional dan sense of urgency.

3. Menjadi Wadah Kolaborasi Aksi Lingkungan

Lewat forum publik, masyarakat bisa bareng-bareng menyusun dan menjalankan solusi, mulai dari aksi tanam pohon, pemilahan sampah, hingga mendorong penggunaan energi terbarukan di lingkungan sekitar.

Lebih dari sekadar diskusi, forum yang aktif bisa memantik gerakan nyata, seperti komunitas peduli sungai, bank sampah lokal, atau kelas edukasi lingkungan untuk anak-anak.

4. Menekan Misinformasi Lewat Edukasi Terbuka

Salah satu cara paling efektif melawan hoaks adalah dengan diskusi terbuka dan berbasis data. Forum publik memberikan ruang bagi para ahli, aktivis, hingga warga biasa untuk saling tukar pikiran dan saling mengoreksi informasi keliru.

Apalagi jika forum difasilitasi oleh lembaga tepercaya dan memiliki narasumber yang kredibel, seperti dosen lingkungan, peneliti cuaca, atau NGO yang fokus pada climate action.

5. Menghubungkan Komunitas Lokal dengan Kebijakan Nasional

Forum publik bisa jadi jembatan antara aspirasi warga dengan pembuat kebijakan. Ketika suara masyarakat terkonsolidasi dalam sebuah ruang dialog, mereka punya peluang lebih besar untuk mempengaruhi keputusan publik terkait isu lingkungan.

Contoh: beberapa daerah di Indonesia sudah punya forum musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) yang mulai menyertakan isu adaptasi perubahan iklim sebagai bagian dari agenda pembahasan tahunan.

Format Forum Publik yang Efektif untuk Edukasi Iklim

Forum publik bisa hadir dalam berbagai bentuk, tergantung kebutuhan dan akses masyarakat setempat. Berikut beberapa contoh format yang bisa digunakan:

Forum Tatap Muka Komunitas

Biasanya diadakan di balai warga atau tempat umum, dengan narasumber lokal yang paham kondisi lingkungan sekitar. Format ini cocok untuk desa atau komunitas yang belum terlalu digital.

Forum Online Interaktif

Menggunakan platform seperti Zoom, Google Meet, atau bahkan ruang diskusi Telegram, forum ini bisa menjangkau audiens lebih luas. Apalagi di masa sekarang, keterlibatan digital sangat penting untuk menjangkau generasi muda.

Diskusi Live di Media Sosial

Instagram Live, TikTok Live, atau Twitter Space bisa dimanfaatkan untuk ngobrol santai tapi tetap edukatif seputar krisis iklim. Format ini cocok untuk menarik audiens yang lebih muda dan aktif di dunia maya.

Forum Kolaboratif Proyek Aksi

Bukan cuma ngobrol, tapi langsung aksi. Forum ini fokus pada kegiatan bersama seperti bersih-bersih pantai, membuat taman kota, atau kampanye pengurangan plastik. Di sini, orang belajar sambil praktik.

Tantangan dalam Membangun Forum Publik yang Efektif

Tentu ada kendala juga dalam mengelola forum publik, terutama yang membahas isu lingkungan.

  • Kurangnya minat awal. Banyak orang merasa isu iklim itu “jauh dari rumah” dan tidak terlalu relevan.
  • Kesulitan mengakses teknologi. Forum online kadang kurang efektif di wilayah yang belum terjangkau internet stabil.
  • Kurangnya fasilitator yang berpengalaman. Forum yang tidak difasilitasi dengan baik bisa jadi membosankan atau justru memicu debat tidak produktif.
  • Risiko bias informasi atau konflik. Forum terbuka juga bisa disusupi oleh informasi yang salah atau narasi ekstrem jika tidak dimoderasi dengan baik.

Maka dari itu, penting banget ada strategi komunikasi yang baik, serta komitmen untuk menjadikan forum ini ruang yang aman, inklusif, dan produktif.